Komputer dan Masyarakat VIII

KOMPUTER DAN PENDIDIKAN

SESI - 8

Perubahan Organisasi pendidikan :

1. Perubahan permintaan pasar

2. Perkembangan teknologi informasi yang signifikan

Perubahan global :

perkembangan sistem Manajemen Kualitas Total ( Total Quality Management ).

Tabel Kesenjangan lulusan Perguruan Tinggi dengan Kebutuhan Industri di Indonesia (Gaspersz, 2003)

Lulusan Perguruan Tinggi

Kebutuhan Industri

1.

Hanya memahami teori

Kemampuan solusi masalah berdasarkan konsep ilmiah

2.

Memiliki ketrampilan individual

Memiliki ketrampilan kelompok

3.

Motivasi belajar hanya untuk lulus ujian

Mempelajari bagaimana belajar yang efektif

4.

Hanya berorientasi pada pencapaian grade

Berorientasi pada peningkatan terus menerus atau nilai tertentu (pembatasan target ) dengan tidak dibatasi pada target tertentu saja. Setiap target yang tercapai akan terus menerus ditingkatkan.

5.

Orientasi belajar hanya pada mata kuliah individual secara terpisah.

Membutuhkan pengetahuan terintegrasi antar disiplin ilmu untuk solusi masalah industri yang kompleks.

6.

Proses belajar bersifat pasif, hanya menerima informasi dari dosen.

Bekerja adalah suatu proses berinteraksi dengan orang lain dan memproses informasi secara aktif

7.

Penggunaan teknologi (misal : komputer) terpisah dari proses belajar.

Penggunaan teknologi merupakan bagian integral dari proses belajar untuk solusi masalah industri.

Konsep sistem industri (Deming, 1986) à Roda Deming ( Deming’s Wheel ) yaitu :

(1) Riset pasar,

(2) Desain produk,

(3) Proses produksi,

(4) Pemasaran.

Penerapan konsep sistem industri à sistem perguruan tinggi à Proses Pendidikan di Perguruan Tinggi (continous educational process improvement) :

(1) Adanya ide-ide untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi, pengembangan kurikulum,

(2) Proses pembelajaran,

(3) Pemuasan pengguna lulusan (pelanggan) dan alumni.

(4) Adanya umpan-balik yang berasal dari pengguna lulusan dan alumnià mendesain ulang kurikulum dan memperbaiki proses pendidikan perguruan tinggi yang ada.

Empat komponen utama penerapan Roda Deming à manajemen Perguruan Tinggi :

(1) Riset pasar tenaga kerja,

(2) Desain proses pendidikan yang dinamis dan berorientasi pasar,

(3) Operasional proses belajar­mengajar yang terkontrol, dan bertanggung jawab menyerahkan tepat waktu lulusan yang adaptif, kompetitif dan berkualitas baik,

(4) Mampu berkompetisi dalam persaingan global yang sudah dimulai sejak 2003.


Gambar Roda Deming dalam Manajemen Perguruan Tinggi

Delapan kategori untuk memenuhi permintaan bisnis dan industri dari perguruan tinggi ( Kemenade and Garre,2000 : Penelitian dengan sample dari Belgia, Belanda, Finlandia dan Inggris) yaitu :

(1) berorientasi pelanggan,

(2) memiliki pengetahuan praktis dan aplikasi alat-alat total quality management (tqm),

(3) mampu membuat keputusan berdasarkan fakta,

(4) memiliki pemahaman bahwa bekerja adalah suatu proses, (5) berorientasi pada kelompok ( team work ),

(6) memiliki komitmen untuk peningkatan terus-menerus, (7) pembelajaran aktif (active learning ),

(8) memiliki perspektif sistem.

Tabel Paradigma Baru dan Lama di P.Tinggi à kebutuhan pasar dan industri

Paradigma Baru

Paradigma Lama

Mahasiswa menerima hasil ujian,

pembibingan, dan nasehat agar membuat pilihan-pilihan yang sesuai

Hasil ujian tidak digunakan sebagai informasi untuk memberikan bimbingan dan nasehat kepada mahasiswa

Mahasiwa diperlakukan sebagai pelanggan

Mahasiswa tidak diperlakukan sebagai pelanggan

Keluhan mahasiswa ditangani secara cepat dan efisien

Keluhan mahasiswa ditangani dalam bentuk defensif dengan cara negatif

Terdapat sistem saran aktif dari mahasiswa

Mahasiswa tidak didorong untuk memberikan saran dan keluhan

Setiap departemen pelayanan menetapkan kepuasan pelanggan sesuai kebutuhan

Staf departemen pelayanan tidak memperlakukan karyawan lain dan atau mahasiswa sebagai pelanggan

Terdapat rencana tindak-lanjut untuk penempatan lulusan dan peningkatan pekerjaan

Tidak ada sistem tindak-lanjut yang cukup atau tepat untuk alumni

Mahasiswa diperlakukan secara sopan, rasa hormat, akrab, penuh pertimbangan

Mahasiswa dipandang sebagai inferior, tidak diperlakukan dengan rasa hormat, cara yang akrab dan penuh pertimbangan

Fokus manajemen pada ketrampilan kepemimpinan kualitas seperti : pemberdayaan dan partisipasi aktif karyawan

Fokus manajemen pada pengawasan karyawan, sistem, dan operasional

Manajemen secara aktif mempromosikan kerjasama daan solusi masalah dalam unit kerja

Banyak keputusan manajemen dibuat tanpa masukan informasi dari karyawan dan mahasiswa

Sistem informasi memberikan laporan yang berguna untuk mana jemen dan dosen

Sistem informasi usang dan tidak

membantu sistem manajemen kualitas

Staf administrasi bertanggung jawab dan siap memberikan pelayanan dengan cara yang mudah dan cepat guna memenuhi kebutuhan mahasiswa.

Staf administrasi kurang memiliki tanggung jawab dan kesiapan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.

Ciri-Ciri Metode Pembelajaran Baru (Smith, 2000) sbb:

(1) Mempelajari banyak hal, bukan hanya yang menjadi pemikiran

(2) Mempunyai perencanaan jauh ke depan

(3) Menciptakan program individual

(4) Pembelajaran menggunakan media elektronik

(5) Pusat pembelajaran menggunakan pelatihan berbasis komputer

(6) Pembelajaran berkaitan dengan sasaran bisnis

(7) Lingkungan pembelajaran yang positif dan bersifat proaktif

(8) Pelatihan dilakukan just-in-time berdasarkan kebutuhan

(9) Teknologi merupakan kawan dan menjadi faktor penggerak seluruh kegiatan

(10) Media elektronik merupakan aset yang berharga.

Ciri-Ciri Metode Pembelajaran Lama sbb :

(1) Mempelajari hanya yang menjadi pemikiran

(2) Perencanaan hanya berdasarkan kebutuhan

(3) Satu macam program pembelajaran untuk semua hal

(4) Pusat pembelajaran menggunakan model akademik

(5) Pembelajaran menggunakan model akademik

(6) Lingkungan pembelajaran yang tidak dapat diprediksi

(7) Pelatihan dilakukan berdasarkan ketersediaan bukan kebutuhan

(8) Teknologi mendorong isi dan model pembelajaran

(9) Media elektronik hanya berperan kecil.

Fungsi-fungsi dalam manajemen perguruan tinggi modern berbasis sistem manajemen mutu :

(1) Fungsi Riset & Pengembangan

(2) Fungsi Pemasaran

(3) Fungsi Operasional

(4) Fungsi Pengendalian Mutu

(5) Fungsi Administrasi & Keuangan

Fungsi Riset dan Pengembangan bertugas :

(1) Menge lola penelitian dan pengembangan sistem pembelajaran

(2) Membantu rektor atau dibentuk direktorat riset dan pengembangan

(3) Pelatihan­-pelatihan internal untuk dosen dan karyawan.

Fungsi Pemasaran bertugas:

Melakukan promosi untuk menjaring mahasiswa baru dan mempromosikan lulusan kepada dunia industri.

Tidak dilekatkan pada fungsi organisasi yang lain à dapat dibentuk sebuah Direktorat Pemasaran.

Fungsi Operasi bertugas :

(1) Mengelola operasional kegiatan-kegiatan perkuliahan, penelitian, laboratorium, perpustakaan dan sarana lainnya.

(2) Sangat efektif diterapkan pada organisasi perguruan tinggi yang bersifat sentralistik-- semua kegiatan operasional dikelola terpusat.

(3) Meningkatkan efisiensi penggunaan ruangan kuliah dan laboratorium serta fasilitas lainnya.

Fungsi Pengendalian Mutu bertugas :

(1) Menjamin sistem pengendalian mutu berjalan dengan baik.

(2) Wakil Manajemen dalam pengelolaan sistem jaminan mutu.

Tanggung jawab dan wewenangnya meliputi :

(1) Menjamin bahwa proses

(2) Proses dari sistem manajemen mutu ditetapkan
dengan benar dan dipelihara, persyaratan

(3) Persyaratan standar tidak dilanggar oleh fungsi-fungsi lain

(4) Melaporkan kepada pimpinan tentang kinerja dari sistem manajemen mutu, termasuk kebutuhan

(5) Kebutuhan untuk peningkatan mutu

(6) Mempromosikan kesadaran tentang pentingnya usaha

(7) Usaha memenuhi kebutuhan pelanggan keseluruh organisasi.

Fungsi Administrasi dan Keuangan bertugas :

Membantu Rektor atau berdiri sendiri sebagai satu Direktorat Administrasi dan Keuangan--bertanggung jawab langsung kepada pimpinan perguruan tinggi ( Rektor ).

Fakultas dan Jurusan bertugas :

menjamin kualifikasi teknis dari perkuliahan, praktikum, penelitian, dosen & karyawan telah terpenuhi--berkonsentrasi pada isi (content) dari perkuliahan, praktikum, penelitianà meningkatkan kinerja penelitian, bimbingan mahasiswa dari dosen.

Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu Melalui Sertifikasi ISO 9001 : 2000

Pada Manajemen Pergurua Tinggi :

- Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan (mahasiswa, orangtua, pengguna/industri);

- Proses dokumentasi dalam ISO 9001 : 2000 menunjukkan bahwa kebijakan, prosedur, dan instruksi yang berkaitan dengan mutu telah direncanakan dengan baik;

- Perguruan tinggi yang telah bersertifikat ISO 9001: 2000 diijinkan untuk mengiklankan pada media massa bahwa sistem manajemen mutu dari perguruan tinggi telah diakui secara internasionalà meningkatkan image perguruan tinggi serta daya saing dalam memasuki kompetisi global;

- Audit sistem manajemen mutu dari perguruan tinggi yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001: 2000 dilakukan secara periodik oleh registrar dari lembaga registrasià pelanggan tidak perlu melakukan audit sistem mutu;

- Perguruan tinggi yang telah bersertifikat ISO 9001:2000 secara otomatis terdaftar pada lembaga registrasià lembaga registrasi bertaraf internasional à peluang membuka pasar baru;

- Meningkatkan mutu dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan karena operasi internal menjadi lebih baik;

- Terjadi perubahan positif dalam hal budaya mutu dari anggota organisasià manajemen dan karyawan mempertahankan sertifikat ISO 9001:2000 à berlaku selama tiga tahun.

0 komentar:

Posting Komentar