KOMPUTER DAN PEMERINTAH
SESI - 10
E-GOVERNMENT
Penelitian : “Roadmap for E-Government in the Developing World” (Pacific Council International Policy--PCIP, 2002)
Tujuan :
Membantu negara-negara dalam menyusun strategi penerapan dan pengembangan e-government.
Konsep E-Government oleh Bank Dunia (Belt, 2001) :
- The use by government agencies of information technolgies that have the ability to transform relations with citizens, businesses, and other arms of government”.
E-Government :
- Suatu usaha penciptaan suasana penyelenggaraan pemerintahan yang sesuai dengan shared goals dari sejumlah komunitas yang berkepentingan.
Hasil peneilitian terdapat 10 faktor keberhasilan penerapan E-Government ;
(1) Why are we pursuing E-Government?
Manfaat penerapan E-Government :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah kepada public dan komunitas negara lain;
b. Memperbaiki proses transparansi dan akuntabilitas di pihak penyelenggara pemerintah;
c. Mereduksi biaya transaksi, komunikasi, dan interaksi yang terjadi dalam proses pemerintahan;
d. Menciptakan masyarakat berbasis komunitas informasi yang berkualitas; dll.
(2) Do we have a clear vision and priorities for E-Government?
Visi bersama para stakeholder :
a. Memperbaiki produktivitas dan kinerja operasional pemerintahan dalam melayani public;
b. Mempromosikan pemerintahan yang bersih dan transparan;
c. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui kinerja pelayanan public;
d. Menjamin terciptanya penyelenggaraan Negara yang demokratis; dll.
Karakteristik visi yang baik (PCIP, 2001) :
a. Disusun secara kolektif (para stakeholder e-Government);
b. Memiliki tujuan akhir (essential E-Government) à memenuhi kebutuhan masyarakat yang beragam à kualitas hidup;
c. Mudah dikomunikasikan dan disosialisasikan à struktur masyarakat yang heterogen.
(3) What kind of E-Government are we ready for?
a. Kebutuhan yang menjadi prioritas utama di lingkungan masyarakat;
b. Ketersediaan sumber daya ada pada domain masyarakat dan pemerintah—masyarakat, para pelaku bisnis, dan komunitas organisasi;
Faktor-faktor yang menentukan kesiapan daerah menerapkan E-Government :
a. Infrastruktur Telekomunikasi;
b. Tingkat konektivitas dan penggunaan IT oleh pemerintah;
c. Kesiapan sumber daya manusia di pemerintah;
d. Ketersediaan dana dan anggaran;
e. Perangkat hukum;
f. Perubahan paradigma.
(4) Is there enough political will to lead the government effort?
a. Dukungan kepemimpinan politik yang memiliki komitmen berkelanjutan;
b. Ketersediaan alokasi dana yang dianggarkan dan siap dicairkan;
c. Kesepakatan melakukan koordinasi lintas sektoral;
d. Niat mulai menyusun undang-undang/peraturan yang mendukung inisiatif yang ada dan memberlakukannya;
e. Kesiapan SDM belajar dan mengubah cara-kerja—transformasi--di pemerintah;
f. Usaha secara sistematis dan institusional à konsep E-Government à berlangsung kontinyu—sustainability yang tinggi;
(5) Are we selecting E-Government projects in the best way?
a. Menentukan pemanfaatan IT di beragam bidangà membantu aktivitas sehari-hari;
b. Menentukan proyek pemerintah yang telah dilaksanakan dan proyek yang berhasil sampai tahap implementasi serta menentukan faktor-faktor keberhasilan;
c. Menentukan anggaran untuk belanja IT dan sumber dananya;
d. Menentukan faktor-faktor yang menghambat implementasi IT di lingkungan pemerintah dan mengatasinya.
Langkah-langkah memilih E-Government projects :
a. Menyelesaikan permasalahan tertentu atau memperbaiki kinerja dari serangkaian proses yang berjalan dengan aplikasi E-Government;
b. Melakukan shop around—studi banding—di beberapa Negara yang menghadapi permasalahan dan kebutuhan yang sama;
c. Meyakinkan para stakeholder bahwa apa yang dilakukan sesuai dengan visi E-Government;
d. Meminta tanggapan para pengguna dan masyarakat tentang penerapan aplikasi E-Government di lingkungan pemerintah;
e. Menentukan pihak-pihak yang dilibatkan dalam proyek pengembangan aplikasi E-Government;
f. Mensosialisasikan prosedure baru penerapan aplikasi E-Government kepada masyarakat;
g. Melakukan evaluasi à pelaksanaan proyek E-Government dengan meminta pendapat/tanggapan dari masyarakat/customer.
(6) How should we plan and manage E-Government projects?
a. Content development :
Pengembangan aplikasi P/L, pemilihan standar teknis, penggunaan bahasa pemrograman, spesifikasi system basis data, kesepakatan user interface, dll.
b. Competency building : pelatihan dan pengembangan kompetensi maupun keahlian seluruh jajaran sumber daya manusia di berbagai lini pemerintahan;
c. Connectivity : ketersediaan infrastruktur komunikasi dan teknologi informasi di lokasi dimana E-Government diterapkan;
d. Cyberlaw : keberadaan kerangka dan perangkat hokum yang diberlakukan terkait dengan aktivitas penerapan E-Government;
e. Citizen interface : pengembangan berbagai kanal multi akses yang digunakan oleh seluruh masyarakat dan stakeholder E-Government;
f. Capital : pola pemodalan proyek E-Government—biaya setelah proyek selesai.
Tim pelaksana E-Government harus membangun suatu mekanisme yang efektif à komunikasi antara tim dengan para stakeholder dapat terjalin dengan baik.
(7) How will we overcome resistance from within the government?
a. Permasalahan timbulnya resistensi :
- Ketakutan kehilangan pekerjaan yang digantikan dengan teknologi IT;
- Kekhawatiran bahwa wewenang yang dibangun menjadi berkurang;
- Ketidakmampuan menggunakan teknologi IT;
- Kesadaran bahwa akan kehilangan “pendapatan tidak resmi” yang diperoleh dari balas jasa dari masyarakat yang dilayani.
b. Mengajak para stakeholder proyek E-Government untuk merencanakan proyek bersama-sama;
c. Menjelaskan secara konsisten, kontinyu, dan intensif kepada masyarakat tentang konsep E-Government dan aplikasinya;
d. Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan konsep E-Government dan aplikasinya;
e. Melibatkan pihak konsultan ahli atau para pakar E-Government sebagai narasumber dalam usaha mengevaluasi dan memperbaiki kinerja proyek yang berlangsung;
f. Mengkondisikan penggunaan aplikasi E-Government;
g. Melakukan kampanye (tradisional maupun modern) secara kontinyu tentang penerapan E-Government;
h. Memberikan penghargaan yang berhasil menerapkan E-Government di lingkungannya, berupa :
- Menganugerahkan award (diliput pers dan media
- Menaikkan pangkat yang bersangkutan sesuai jenjang kepangkatan;
- Memberikan sejumlah bonus atas prestasi yang dilakukan;
- Menjadikan mereka sebagai tauladan bagi orang lain.
(8) How will we measure and communicate progress? How will we know if we are failing?
Praktisi manajemen : “Sesuatu yang tak dapat diukur, tak dapat dikendalikan. Sesuatu yang tak dapat dikendalikan, tak dapat dikelola”.
a. Manajemen proyek;
b. Pengukuran keberhasilan proyek terdapat dua indikator.
Indikator Standar Ukuran Kinerja Pemrintah :
· Volume transaksi secara elektronik atau digital;
· Response time ; penyelesaian suatu rangkaian proses pelayanan kepada masyarakat/public;
· Jumlah keluhan masyarakat à pelayanan pemerintah;
· Fasilitas tambahan dalam pelayanan elektronik.
· Area pelayanan pemerintah kepada masyarakat secara geografis.
Indikator Standar Ukuran Dampak Aplikasi E-Government :
· Persentase jumlah pelanggan yang menggunakan E-Government (bandingkan dengan cara manual sebelumnya)
· Jumlah kunjungan / akses à aplikasi E-Government lewat internet setiap hari;
· Pengurangan biaya baik yang ditanggung pemerintah maupun masyarakat;
· Peningkatan beragam produk / jasa baru à pelayanan public;
· Kemudahan menggunakan aplikasi E-Government untuk melayani publik.
Cara menentukan standar ukuran benchmark pada E-Government :
· Proses pemerintah daerah memilih dan menentukan suatu ukuran jenis proyek yang sejenis;
· Melakukan polling di masyarakat dan menyimpulkannya;
· Melakukan survey oleh para peneliti / lembaga independent.
(9) What should our relationship be with the private sector?
Diperlukan partisipasi swasta dalam penerapan E-Governmen :
· Perusahaan swasta sebagai mitra kerja/partner à membangun konsep E-Government;
· Kerjasama berdasarkan shared value—saling menguntungkan;
· Perusahaan swasta menjual produk dan jasa komersial à pengembangan IT à E-Government;
· Memahami kekuatan kedua belah pihak à menentukan kerangka kerjasama yang tepat.
(10) How can E-Government improve citizen participation in public affairs?
a. Memberikan penilaian dari masyarakat à kebijakan public yang dikeluarkan pemerintah
b. Mencari data / informasi untuk penunjang proses sehari-hari —> sejumlah website pemerintah;
c. Melakukan public hearing secara on-line lewat internet.
Sebuah proses evolusi dan pengembangan E-Government dinyatakan BERHASIL apabila partisipasi public semakin bertambah setiap hari.
0 komentar: